Antara Aku, Kau, Allah, dan Pacaran
Akhir-akhir ini saya
mulai memikirkan tentang mencari kekosangan di hati
Ya mencari pasangan hidup
Berhubung untuk kesana sepertinya saya perlu waktu yang masih panjang, ga bisa cepat cepat. Maka, saya putuskan untuk bersabar dan tidak mencoba kembali ke dosa lama, ke kejahilan saya yang lama. Yakni pacaran.
Fenomena di sekitar saya adalah
kami adalah mahasiswa muslim
Tetapi pacaran menjadi hal yang lumrah
Kami adalah mahasiswa muslim
Tetapi bercampur baur antara laki laki dan wanita itu seperti hal yang lumrah
Tidak pernah ada sedikitpun perasaan bahwa yang di lakukan ini sebenarnya berbahaya melanggar rambu-rambunya Allah
Yang menjadi masalah adalah dimana secara ijtima’ atau bersama-sama maksiat ini di lakukan
Akhirnya, menjadi hal biasa dan bahkan lebih parah ketika kita tidak ikut di dalamnya maka kita di anggap yang salah.
Saya punya beberapa teman, yang dia dan pacarnya merasa biasa saja berkendaraan berdua, memamerkan kebersamaan di depan umum, padahal belum ada status ridho dari Allah.
Seakan dalam kehidupan sehari hari mereka berpacaran itu tidak melakukan dosa
Menjadikan alasan pacaran adalah pemicu semangat
Ya allah , adakah kekuatan untuk menghindari fitnah ini.
Naudzubillahimindalik.
Jujur saya ikut menjadi seperti mereka,
Ikut bergabung dengan laki dan perempuan
Berbaur menjadi sebuah kebiasaan. Bercanda, melakukan hal yang sia-sia untuk akhirat saya
Jangan vonis saya munafik dengan tulisan ini, saya mohon karena sejujurnya saya itu juga sama dengan kalian yang masih mencintai dunia dan selalu menganggap remeh kampoeng akhirat
Tapi, marilah kesini, duduk di samping saya… dengarkan cerita saya
Beberapa tahun lalu,
Ada alasan yang sangat munafik ketika saya memutuskan hubungan dengan si kebo (mantan saya) yang sudah saya jalani selama hamper 1,5 tahun lamanya
Alasan itu yakni saya tersadar pacaran adalah kesalahan terbesar saya dalam seumur hidup saya, Menjadikan seorang wanita yang belum pasti jodoh saya menjadi kekasih. Sebegitu dekatnya dengan dia hingga batasan pun bisa di langgar
Ya Allah, betapa malunya hamba
Sejujurnya di saat itu saya tidak memutuskannya
Hanya bilang saya mencintainya namun saya tidak mau pacaran
Saya mengiriminya sebuah surat. Yang kalian mungkin akan baca nanti…
Hmm… oke, mungkin ada alasan lain, alasan itu yakni JENUH
Sahabat, Perasaan cinta yang di jalani dengan ikatan pacaran itu memang salah
Sehingga cinta di awal hanya bumbu pemanis syeitan sehingga membuat terjerumus kita kepada lembah kemaksiatan
Awalnya manis, lalu hambar. Itu rumus pasti.
Itulah pacaran
Saya tertegun saat saya mendengarkan sebuah pengajian
Hati saya sadar, saya tidak pantas untuk dia si kebo
Sebenarnya saya mendapat kabar, betapa si kebo hanya bisa menangis dan menangis di kamarnya ketika hubungan kami telah berakhir. Kalian harus tau, saat itu hati sayapun ikut hancur karenanya.
Orangtua kebo meminta saya untuk balikan dengan kebo
Tapi saya tidak bisa melakukan itu.
Kebo, asal kamu tau saya cinta sama kamu dan itu jujur
Tapi karena cinta itu saya tidak mau kita bersama-sama di benci Allah
Maka dengan nama-Nya yang terkasih dan tersayang
Saya membulatkan tekad untuk focus belajar memperbaiki diri saya
Dan saat kamu dan saya telah mapan
Saya akan mendatangi orangtuamu sekali lagi,
Bukan untuk pacaran lagi, tetapi untuk menjadikanmu
Surga saya di dunia ini, penyejuk mata saya yang halal
Tetapi, apakah kamu mau menanti saya?
Saya berserah pada-Nya untuk hal ini.
Dan oleh karenanya setelah itu saya sungguh ingin berhenti mencinta
Dan belajar mengejar cinta Allah dan rasulnya
Sekarang saya berpendapat bahwa saya sangat pesimis dengan beberapa sahabat yang berpacaran
Ya, saya tau, kalian telah dewasa karena sekarang kita tidak lagi berseragama abu-abu putih.
Dan kalian sudah bisa di berikan tanggung jawab untuk memutuskan
Melakukan yang terbaik dalam hidup ini menurut kalian
Tetapi sahabat, pacaran itu besar kemungkinan akan menjauhkan kita dari Allah,
Saanngaaaattt besaar….
Karena kita sama sama tahu ilmu agama tentu kita tau resiko kehilangan Allah
Maka takutlah kehilangan Allah melebihi hanya berpisah dengan pacarmu
Karena, jika kalian memang jodoh, maka akan bersatu jua
Tapi pastikanlah bersatu dalam jalan yang baik dan benar berdasarkan arahan baginda Saw.
Sahabat, Selain banyak maksiat, yang ada pacaran jarang berakhir pada pernikahan. Itulah yang menjadi point yang pasti, Yang ada suatu hubungan hanya beberapa bulan atau sekian tahun. Ada yang sebulan sudah putus. Ya karena pacaran itu adalah saat dimana syeitan memonopoli perasaan suka dan cinta untuk menjadi media kita melakukan maksiat.
Dan saat cinta berubah nafsu akhirnya cinta itu pun tidak di gunakan syeitan lagi.
Hubungan sementara untuk dosa yang tak terkira, naudzubillah
Banyak memang yang menunjukan masa pacarannya yang cukup lama. Tetapi, Apakah mungkin mereka bisa seawet itu?
Dan jika jawabannya bisa, maka bersedihlah sahabat
Saya harus wasiatkan kepadamu hal ini
ketika hubungan kalian di awetkan dalam status pacaran atau tunangan
Maka takutlah Allah tidak mau menghiraukanmu lagi
Allah enggan memberi hidayah lagi kepadamu
Sungguh, hal terngeri adalah saat kalian mengatakan hubungan kalian itu tidak akan mengarah kepada maksiat padahal sudah jelas.
percayalah, rasa cinta kalian itu akan menjadi maksiat itu sendiri
Ketika di hati Allah menjadi kerdil, dan pacar menjadi besar, saat itulah kalian mulai kehilangan segalanya
Mencintai seseorang karena allah hendaknya tidak menjadi kedok untuk pacaran islami yang menjadi istilah bagi kita seorang muda mudi muslim yang mencari-cari celah untuk bermaksiat
Karena allah punya jalan, yang di ajarkan baginda rasul
Dan jalan pacaran adalah jalan yang paling parah
Segeralah putusi pacar kalian
Ajak nikah kalau serius
Sekali lagi karena semakin awet kalian, waspadalah
Itu bisa berarti Allah telah membiarkanmu alias tidak memperdulikanmu lagi
Dan jika kalian mau mendengar nasihat pedasku ini,
Maka mungkin hidayah Allah datang kepadamu
Semoga Allah pahamkan kita
Tapi kan nal, kalau ga pacaran itu sepi, gada yang motivasi
Gada yang perhatian
Gada yang mengisi hati kita
Nah, itulah maksud saya…
Saat pacaran Allah menjadi kerdil bahkan di lupakan
Saat pacaran pacar menjadi besar, seolah olah yang membuat hati kita bahagia itu si pacar.
Tidak berpikirkah? Perhatian yang kita butuhkan sebenarnya Allah telah beri, bahkan lebih dari yang kita bisa bayangkan. Jika hati kita kesepian, isi dengan dzikrullah, maka tak kan lagi ada keagungan dan keindahan wanita di hati kalian.
Ini nasehat buat saya,ngingetin saya, banyaak mohon maaf.
Ws.
Ya mencari pasangan hidup
Berhubung untuk kesana sepertinya saya perlu waktu yang masih panjang, ga bisa cepat cepat. Maka, saya putuskan untuk bersabar dan tidak mencoba kembali ke dosa lama, ke kejahilan saya yang lama. Yakni pacaran.
Fenomena di sekitar saya adalah
kami adalah mahasiswa muslim
Tetapi pacaran menjadi hal yang lumrah
Kami adalah mahasiswa muslim
Tetapi bercampur baur antara laki laki dan wanita itu seperti hal yang lumrah
Tidak pernah ada sedikitpun perasaan bahwa yang di lakukan ini sebenarnya berbahaya melanggar rambu-rambunya Allah
Yang menjadi masalah adalah dimana secara ijtima’ atau bersama-sama maksiat ini di lakukan
Akhirnya, menjadi hal biasa dan bahkan lebih parah ketika kita tidak ikut di dalamnya maka kita di anggap yang salah.
Saya punya beberapa teman, yang dia dan pacarnya merasa biasa saja berkendaraan berdua, memamerkan kebersamaan di depan umum, padahal belum ada status ridho dari Allah.
Seakan dalam kehidupan sehari hari mereka berpacaran itu tidak melakukan dosa
Menjadikan alasan pacaran adalah pemicu semangat
Ya allah , adakah kekuatan untuk menghindari fitnah ini.
Naudzubillahimindalik.
Jujur saya ikut menjadi seperti mereka,
Ikut bergabung dengan laki dan perempuan
Berbaur menjadi sebuah kebiasaan. Bercanda, melakukan hal yang sia-sia untuk akhirat saya
Jangan vonis saya munafik dengan tulisan ini, saya mohon karena sejujurnya saya itu juga sama dengan kalian yang masih mencintai dunia dan selalu menganggap remeh kampoeng akhirat
Tapi, marilah kesini, duduk di samping saya… dengarkan cerita saya
Beberapa tahun lalu,
Ada alasan yang sangat munafik ketika saya memutuskan hubungan dengan si kebo (mantan saya) yang sudah saya jalani selama hamper 1,5 tahun lamanya
Alasan itu yakni saya tersadar pacaran adalah kesalahan terbesar saya dalam seumur hidup saya, Menjadikan seorang wanita yang belum pasti jodoh saya menjadi kekasih. Sebegitu dekatnya dengan dia hingga batasan pun bisa di langgar
Ya Allah, betapa malunya hamba
Sejujurnya di saat itu saya tidak memutuskannya
Hanya bilang saya mencintainya namun saya tidak mau pacaran
Saya mengiriminya sebuah surat. Yang kalian mungkin akan baca nanti…
Hmm… oke, mungkin ada alasan lain, alasan itu yakni JENUH
Sahabat, Perasaan cinta yang di jalani dengan ikatan pacaran itu memang salah
Sehingga cinta di awal hanya bumbu pemanis syeitan sehingga membuat terjerumus kita kepada lembah kemaksiatan
Awalnya manis, lalu hambar. Itu rumus pasti.
Itulah pacaran
Saya tertegun saat saya mendengarkan sebuah pengajian
Hati saya sadar, saya tidak pantas untuk dia si kebo
Sebenarnya saya mendapat kabar, betapa si kebo hanya bisa menangis dan menangis di kamarnya ketika hubungan kami telah berakhir. Kalian harus tau, saat itu hati sayapun ikut hancur karenanya.
Orangtua kebo meminta saya untuk balikan dengan kebo
Tapi saya tidak bisa melakukan itu.
Kebo, asal kamu tau saya cinta sama kamu dan itu jujur
Tapi karena cinta itu saya tidak mau kita bersama-sama di benci Allah
Maka dengan nama-Nya yang terkasih dan tersayang
Saya membulatkan tekad untuk focus belajar memperbaiki diri saya
Dan saat kamu dan saya telah mapan
Saya akan mendatangi orangtuamu sekali lagi,
Bukan untuk pacaran lagi, tetapi untuk menjadikanmu
Surga saya di dunia ini, penyejuk mata saya yang halal
Tetapi, apakah kamu mau menanti saya?
Saya berserah pada-Nya untuk hal ini.
Dan oleh karenanya setelah itu saya sungguh ingin berhenti mencinta
Dan belajar mengejar cinta Allah dan rasulnya
Sekarang saya berpendapat bahwa saya sangat pesimis dengan beberapa sahabat yang berpacaran
Ya, saya tau, kalian telah dewasa karena sekarang kita tidak lagi berseragama abu-abu putih.
Dan kalian sudah bisa di berikan tanggung jawab untuk memutuskan
Melakukan yang terbaik dalam hidup ini menurut kalian
Tetapi sahabat, pacaran itu besar kemungkinan akan menjauhkan kita dari Allah,
Saanngaaaattt besaar….
Karena kita sama sama tahu ilmu agama tentu kita tau resiko kehilangan Allah
Maka takutlah kehilangan Allah melebihi hanya berpisah dengan pacarmu
Karena, jika kalian memang jodoh, maka akan bersatu jua
Tapi pastikanlah bersatu dalam jalan yang baik dan benar berdasarkan arahan baginda Saw.
Sahabat, Selain banyak maksiat, yang ada pacaran jarang berakhir pada pernikahan. Itulah yang menjadi point yang pasti, Yang ada suatu hubungan hanya beberapa bulan atau sekian tahun. Ada yang sebulan sudah putus. Ya karena pacaran itu adalah saat dimana syeitan memonopoli perasaan suka dan cinta untuk menjadi media kita melakukan maksiat.
Dan saat cinta berubah nafsu akhirnya cinta itu pun tidak di gunakan syeitan lagi.
Hubungan sementara untuk dosa yang tak terkira, naudzubillah
Banyak memang yang menunjukan masa pacarannya yang cukup lama. Tetapi, Apakah mungkin mereka bisa seawet itu?
Dan jika jawabannya bisa, maka bersedihlah sahabat
Saya harus wasiatkan kepadamu hal ini
ketika hubungan kalian di awetkan dalam status pacaran atau tunangan
Maka takutlah Allah tidak mau menghiraukanmu lagi
Allah enggan memberi hidayah lagi kepadamu
Sungguh, hal terngeri adalah saat kalian mengatakan hubungan kalian itu tidak akan mengarah kepada maksiat padahal sudah jelas.
percayalah, rasa cinta kalian itu akan menjadi maksiat itu sendiri
Ketika di hati Allah menjadi kerdil, dan pacar menjadi besar, saat itulah kalian mulai kehilangan segalanya
Mencintai seseorang karena allah hendaknya tidak menjadi kedok untuk pacaran islami yang menjadi istilah bagi kita seorang muda mudi muslim yang mencari-cari celah untuk bermaksiat
Karena allah punya jalan, yang di ajarkan baginda rasul
Dan jalan pacaran adalah jalan yang paling parah
Segeralah putusi pacar kalian
Ajak nikah kalau serius
Sekali lagi karena semakin awet kalian, waspadalah
Itu bisa berarti Allah telah membiarkanmu alias tidak memperdulikanmu lagi
Dan jika kalian mau mendengar nasihat pedasku ini,
Maka mungkin hidayah Allah datang kepadamu
Semoga Allah pahamkan kita
Tapi kan nal, kalau ga pacaran itu sepi, gada yang motivasi
Gada yang perhatian
Gada yang mengisi hati kita
Nah, itulah maksud saya…
Saat pacaran Allah menjadi kerdil bahkan di lupakan
Saat pacaran pacar menjadi besar, seolah olah yang membuat hati kita bahagia itu si pacar.
Tidak berpikirkah? Perhatian yang kita butuhkan sebenarnya Allah telah beri, bahkan lebih dari yang kita bisa bayangkan. Jika hati kita kesepian, isi dengan dzikrullah, maka tak kan lagi ada keagungan dan keindahan wanita di hati kalian.
Ini nasehat buat saya,ngingetin saya, banyaak mohon maaf.
Ws.
Mana isi surat.a bang.... Hehee
BalasHapusMantap
BalasHapus