Kenapa Saya Harus Berdakwah?

Saat seorang santri, hanya belajar mengenai tauhid
Maka dirinya masih belum memahami hakikat tauhid itu tadi
Pada akhirnya, selepas pondok banyak santri yang jadi penjahat, korupsi dan pelaku maksiat. Naudzubillah
Tetapi, seandainya dirinya berdakwah
Maka dia akan merasakan betapa sungguh pertolongan Allah itu nyata
Dia akan mengalami, pengalaman-pengalaman religious
Karena dia bantu agama Allah, maka Allah bantu dia
Maka usaha dakwah ini sasaran utamanya, objek utamanya ialah hati

Berdakwah medianya orang yang kita ajak, tetapi hakikatnya kita memperbaiki hati kita.
Jika kita tidak berdakwah, maka kita akan di dakwahi lingkungan sekitar kita.

sebuah cerita motivasi yang sering saya temui di buku buku motivasi yakni tentang kentang, telur, dan kopi. kita di tanya, kita mau menjadi seperti apa?
menjadi seperti kentang kah? telurkah? atau kopikah?
jika kita lihat kentang, dia bisa dikatakan keras, kalau di lemparkan ke kepala pasti sakit banget. berbeda dengan telur, jika telur itu dilempar ke kepala mungkin sakit yang kita rasa tidak seberapa. di samping itu, kopi... kita tahu kopi itu pahit, warna nya terkadang hitam pekat, coklat, tetapi memiliki bau yang nikmat.
pertanyaannya apa sih hubungan ketiganya?
ya, ketika ketiganya kita tempatkan di air yang mendidih. dengan sangat panasnya maka kentang yang keras tadi menjadi lembek. kemudian telur yang isinya tadi cairan maka berubah menjadi padat, dan kalau di lempar mungkin lebih sakit daripada kentang yang belum di rebus. dan kita lihat kopi, ya kopi tadi berhasil membuat satu tempat rebusan tadi menjadi berasa kopi, berwarna kopi dan beraroma kopi.
benang merahnya adalah, jika kita memilih menjadi kentang, maka kita adalah orang yang keras pada prinsip kita awalnya, tetapi ketika masalah datang seperti di umpamakan air yang mendidih tadi, maka kita menjadi orang yang lembek dan pesimis. kemudian, jika kita memilih menjadi telur, ya kebalikan dari si kentang, maka kita di awal adalah orang yang baik, lembut, dan sabar, yang setelah menghadapi masalah kehidupan menjadi seorang yang keras, sombong dan lebih jahat lagi. dan terakhir sangat berbeda dengan jalan hidup si kopi yang dia pada mulanya kopi, dan setelah masalah dan ujian hidup datang bukannya merubah dia, tetapi dia bisa mempengaruhi orang sekitarnya, menjadi pengindah dan penambah nilai bagi air tadi, bayangkan jika kita menjadi kopi dengan kualitas yang lebih baik, maka harga kita akan menaikan air panas yang mungkin tadi tidak ada harganya. 

disanalah kawan...
coba pahami,
dengan hati yang baik...
bahwa hanya dengan menjadi Da'i nya Allah, kita akan merasakan kedamaian. dengan mempengaruhi, merayu dan mengajak orang untuk taat kepada Allah, maka nilai kita pun akan lebih tinggi di mata Allah.

selamat senja....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

muhasabah rindu kami

Apakah rupiah benar-benar baik-baik saja?